Langkah – langkah Pembibitan Tanaman Kakao :
A. Penyemaian
- Setelah Benih sampai di lokasi pembibitan terlebih dahulu
melakukan perendaman dalam air selama 3 jam dan sambil di aduk-aduk
untuk melarutkan fungisida (untuk benih yang menggunakan fungisida
(berwarna putih) ), sedang yang kupas langsung disemaikan.
- Benih disemaikan dalam karung goni yang sudah dibasahi dan dicelupkan dalam larutan fungisida dan selanjutmua disiram sehari 3X, benih yang sudah tumbuh langsung ditanam dalam polybag yang telah disiapkan.
- Benih disemaikan dalam karung goni yang sudah dibasahi dan dicelupkan dalam larutan fungisida dan selanjutmua disiram sehari 3X, benih yang sudah tumbuh langsung ditanam dalam polybag yang telah disiapkan.
B. Pembibitan
-
Sebelum benih sampai ditempat pembibitan sebaiknya polybag sudah siap
diisi dan disusun rapi pada bedengan yang telah diberi atap
- Ukuran polybag untuk tanaman kakao sebaiknya 20 X 30 cm dengan media tanah dengan pupuk kandang perbandingan 1 : 4 dan ditambah dolomite.
- Ukuran polybag untuk tanaman kakao sebaiknya 20 X 30 cm dengan media tanah dengan pupuk kandang perbandingan 1 : 4 dan ditambah dolomite.
- Pembuatan atap bedengan bisa dilakukan dengan atap datar dengan menaungi keseluruan polybag dengan ketinggian 2 meter, atau juga dengan menaungi barisan polybag, diusahakan bisa menghadap ke timur untuk mendapatkan penyinaran pagi hari dengan ketinggian atap bagian depan 150 cm dan bagian belakang 120 cm.
- Bahan yang digunakan untuk atap bagian tiang bisa dari bambu atau kayu sedang untuk atapnya bisa dari alang-alang, daun kelapa atau daun kelapa sawit.
- Perawatan dipembibitan dilakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
1. Setelah benih ditanam dalam polybag dilakukan penyiraman pagi dan sore setiap hari kecuali hari hujan.
2. Bila terjadi hujan terus menerus perlu dilakukan sesekali penyiraman untuk menekan perkembangan bakteri dan jamur.
3. Pemberantasan hama dan penyakit sebaiknya dilakukan 15 hari sekali setelah bibit berumur 1 (satua) bulan, biasanya jumlah daun mencapai 4 helei dan dalam kondidi daun sudah berwarna hijau.
4. Pengendalian hama sebaiknya dibarengi dengan pemberian pupuk daun untuk memacu pertumbuhan vegetatif.
5. Penyiangan dilakukan sewaktu-waktu apabila gulma mulai tumbuh.
6. Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2 bulan.
7. Jenis yang digunakan NPK atau campuran pupuk tunggal Urea, TSP dan KCL dengan dosis 2 grm per pohon dengan aplikasi 2 minggu sekali. Pemberian pupuk seiring dengan bertambahnya umur dilakukan penambahan 1 gram.
8. Penjarangan dilakukan pada bibit setelah mencapai umur 2 bulan dengan cara mengambil satu baris atau mengambil cara selang seling satu pohon dan diletakkan dalan areal yang sudah disediakan.
9. Umur ideal bibit untuk dipindahkan kelapangan adalah 4 (empat) bulan dalam kondisi bibit tidak flush (daun muda).
C. Penanaman
Dalam penanaman yang perlu diperhatikan adalah :
1. Jarak Tanam Jarak Tanam ideal untuk tanaman kakao adalah 2 x 4 dengan populasi 1.250 pohon/ha atau 3 x 3 populasi per hektar 1.100 pohon.
2.Lubang Tanam Ukuran Lubang untuk penanaman kakao 40 x 40 x 40 cm, dengan memberi pupuk kandang 10 kg/lubang dan dolomite 1 kg /lubang akan mempercepat pertumbuhan tanaman.
3. Penanaman dilakukan pada saat musim hujan , dengan memilih bibit dalam kondisi sehat , kokoh tidak dalam daun muda (flush). Dalam melakukan penanaman dilakukan penyobekan terlebih dahulu polibag dan mengambilnya, jangan sampai tanah pecah saat mengambil polybag. Menanam pada lubang yang telah disediakan dan menutup kembali.
Penanaman dengan sumber benih resmi dan didukung dengan perawatan yang baik akan memberi hasil yang baik pula.
Hand Polinations adalah satu cara untuk memurnikan benih dan meningkatkan produksi secara maksimal
D. Perawatan
Tahapan Perawatan yang diperlukan dalam pemeliharaan tanaman kakao meliputi
1.Pengaturan Nauangan
Meskipun pada dasarnya tanaman kakao berasal dari tanaman hutan, Keberadaan naungan perlu diperhatikan terutama berkaitan dengan penyinaran. Sebab untuk membantu proses pembungaan diperlukan penyinaran dalam jumlah yang optimal.
2.Pemangkasan
Dalam perawatan tanaman kakao dilakukan bebarapa macam pemangkasan yaitu pangkas bentuk, pangkas produksi, pangkas pemeliharaan, wiwil dan sanitasi.
A.Pangkas Bentuk
Dilakukan pada saat tanaman baru jourget hingga menjelang tanaman menghasilkan dan saat tanaman produksi sedang tanaman mempunyai ketinggian diatas 4,5 meter dibentuk ulang sehingga mendapat kerangka tanaman yang standar.
B. Pangkas Produksi
Dikerjakan pada saat buah kakao berukuran besar secara merata dengan tujuan untuk menyelamatkan buah dari panen ketinggalan dan serangan hama / penyakit serta merangsang pembentukan bunga untuk produksi semester berikutnya. Dan pada saat akhir masa produksi untuk merangsang pembentukan bunga secara maksimal dalam musim puncaknya produksi.
C.Pangkas Pemeliharaan
Dikerjakan secara rutin minimal 2 (dua) bulan sekali untuk menyempurnakan pangkas bentuk dan produksi.
D. Wiwil dan Sanitasi
Pekerjaan untuk menghilangkan tunas yang tumbuh dari sekitar jourget dengan ketinggian maksimal 1 meter dari jourget kebawah hingga pangkal batang. Bersamaan wiwil dilakukan sanitasi untuk membuang tumbuhan liar yang melilit pada pohon kakao.
Pada dasarnya pekerjaan pangkas dilakukan dengan cara membuang cabang balik, cabang kering, cabang yang saling bertumpu, cabang kena hama / penyakit, dan pemotongan / topping pada cabang yang telah melampui ketinggian tertentu, sebab bila terlalu tinggi akan mengakibatkan panen tidak bersih. Jadi sarang hama / penyakit dan pekerjaan penyemprotan tidak sampai pada tajuk daun bagian atas.
0 comments:
Post a Comment