Pernah melihat orang mengambil kelapa dengan memakai jasa seekor monyet besar yang bernama “Beruk” ?
Beruk di beberapa daerah di Indonesia sangat berperan penting dalam urusan panjat memanjat batang kelapa sampai kepada buah buahan yang tak terjangkau oleh manusia.
Biasanya beruk diberi dulu pembekalan dalam bentuk pelatihan dan pengayaan keterampilan agar dapat lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.
qqq
Disinilah peran pawang beruk sangat dominan dalam memberikan komando komando :
- Haaaah !!! (aba aba semacam Yak ! dalam lomba lari)
- Lakeh…!! (maksudnya cepat)
- Nan Gadang !!! (maksudnya kelapa yang besar besar saja)
- Nan Tuo !! (maksudnya kelapa yang tua tua/masak saja)
- Nan Mudo !!! (maksudnya kelapa yang muda saja)
- Pindah !! (kalau kelapanya berdekatan si beruk disuruh pindah kepohon sebelah)
- Laaaah !! (maksudnya sudah siap dan beruk disuruh turun)
Itulah beberapa kepintaran beruk yang sudah dilatih oleh pawangnya. Semakin pintar seekor beruk maka semakin tinggi harganya. Biasanya beruk betina lebih mudah diajari daripada beruk jantan karena faktor psikologis maskulin dan feminim :
Beruk Betina
- Lebih kalem
- Pekerjaannya “slow but sure”
- Jarang suka melawan sama pawang
- Pemalu dan kurang berbahaya
- Kalau lagi musim kawin suka menyendiri
Beruk Jantan
- Sangat temperamen (mirip sebagian warga kompasiana)
- Pekerjaannya cepat dan gesit (malah semua kelapa tua, muda, putik pun dijatuhkannya)
- Kalau lagi musim kawin, sangat susah diatur
- Pendendam dan berbahaya
- Tidak suka anak kecil
- Kadang suka merokok dan protes
Nah sesuai dengan judul postingan diatas “Beruk Termenung” maksudnya adalah kondisi dimana (biasanya beruk jantan) sang beruk hanya separo batang pohon yang dipanjatnya lalu bermenung menung disitu. Turun tidak naik pun tidak.
Kondisi statis ini lah yang menyebabkan pawang beruk jadi marah dan memaki maki beruk tersebut yang dengan santainya memeluk pohon kelapa seperti tidak acuh saja dengan semua komando pawang. Biasanya pawang beruk akan mencari ranting kayu dan melecut lecutkan ke pohon kelapa, kadang ada yang sampai hati menarik tali beruk sekuat kuatnya sehingga beruk tercekik malah ada beruk yang jatuh melayang ke tanah dan langsung jadi almarhum beruk.
Yang jadi pertanyaan :
- Kenapa beruk termenung ?
- Apa yang dimenungkan beruk itu ?
- Apakah beruk itu lagi memikirkan sesuatu ?
- Kalau iya, apa yang dipikirkannya ?
- Apakah dia memikirkan rekan rekannya di Mesir sana ?
- Apakah kalau terjadi eksodus di mesir para beruk beruk boleh ikut juga ?
- Apakah nanti pengganti Husni Mubarak boleh dari kalangan beruk ? Namanya “Husni Muberuk”
- Kalau di Mesir ada presiden beruk bagaimana di Indoonesia ? (Kenyataan pembangunan separo jalan)
Mungkin jawaban yang paling masuk akal adalah :
- Mungkin beruk itu lagi berfikir apa nanti judul postingan berikutnya
0 comments:
Post a Comment